Jakarta Stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta kosong. Pembelian dari DELAPANTOTO PT Pertamina (Persero) dinilai bisa menjadi opsi.
Opsi itu dilontarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons kosongnya stok BBM swasta. Menanggapi ini, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bhaktiar menilai opsi itu bisa saja terjadi.
“Sangat bisa dilakukan, tergantung kesepakatan jual beli antara pihak SPBU swasta dengan pihak Pertamina,” ungkap Bisman saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/9/2025).
Dia menimbang, strategis bisnis harus diolah lagi oleh Pertamina jika ada transaksi jual-beli tersebut. Pasalnya, masih ada sebagian produksi BBM Pertamina didatangkan dari impor.
“Tetapi jika swasta beli juga bisa tergantung strategi Pertamina sepanjang B to B bagi Pertamina menguntungkan ya bisa saja,” katanya.
Bisman menyebut, pembelian BBM dari swasta ke Pertamina pernah dilakukan sebelumnya. Meski, pembelian ke Pertamina menurutnya bukan jadi satu-satunya sumber.
Kualitas
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter.
Sementara itu, Bisman tak khawatir mengenai isu kuakitas jika SPBU swasta beli BBM dari Pertamina. Menurutnya, hal itu bisa diantisipasi dengan rincian pesanan dari SPBU swasta ke Pertamina.
Opsi lainnya, Shell Cs misalnya, melakukan blending BBM sendiri, meski bahannya dibeli dari Pertamina.
“SPBU swasta punya standar dan jenis BBM sesuai merek mereka sendiri, jadi bisa pesan ke Pertamina sesuai spesifikasi yang mereka mau atau mereka mem-blending sendiri untuk kualitas dan spesifikasinya. Jadi hal ini tidak masalah,” tutur dia.
Lebih Baik Tambah Impor SPBU Swasta
SPBU Shell Modular komersial pertama di Indonesia, terletak di Jombang, Jawa Timur. (Dok Shell)
Bisman menekankan, pasokan BBM di SPBU Swasta harus bisa dipenuhi tapi tidak bergantung pada pembelian ke Pertamina. Menurutnya, langkah pengadaan impor mandiri oleh SPBU masih jadi yang utama.
Artinya, pemerintah sebaiknya menambah kuota impor BBM lagi bagi SPBU swasta untuk memenuhi stoknya di pasaran. Penambahan kuota ini pun bisa menjamin kelangsungan usaha perusahaan swasta asing di Indonesia.
“Harus berimbang bisa ambil dari Pertamina dan juga tetap impor sendiri, namun memang lebih baik diberikan tambahan kuota, ini juga untuk memberikan jaminan kepastian berusaha,” beber dia.
Sumber : Doktersehat99.id