Jakarta – Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang menyayangkan tragedi ambruknya Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Tengah. INITOGEL Marwan mengakui ada kelalaian dalam proses pembangunan Ponpes Al Khoziny.
“Kalau kita bertanya apakah ini ada kesalahan kelalaian, tentu iya. Dapat dipastikan ya struktur bangunannya kurang memadai,” kata Marwan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, kelalaian tak hanya pada pihak Pesantren. Melainkan, kata Marwan, pemerintah dan DPR juga turut lalai lantaran dalam pengawasan alias melakukan pembiaran.
“Tetapi ini tidak saja kelalaian ini ada di pihak pesantren, yang punya otoritas mengatakan iya atau tidak bangunan itu kan memang ada petugasnya. Sehingga dibutuhkan ada IMB,” ucap dia.
“Ternyata kita juga membiarkan itu, membiarkan pesantren membangun sendiri tanpa diawasi,” sambung Marwan.
Politikus PKB itu mengingatkan, tragedi tersebur harus menjadi pelajaran untuk semua pihak agar berbenah. Ia juga mendorong agar izin mendirikan bangunan (IMB) terhadap pesantren dapat dipermudah.
“Saya kira ini ya kembali lagi, kalau diusut ya pesantren salah, tapi pemerintah juga salah, tidak mengawasi,” pungkas Marwan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono berencana menertibkan bangunan sekolah hingga pondok pesantren (ponpes). Menyusul ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang merenggut 54 korban jiwa.
Imbas Tragedi Al-Khoziny, Izin Bangunan Gedung Sekolah-Ponpes Bakal Ditertibkan
Tim SAR gabungan juga berhasil memetakan titik-titik yang diduga masih terdapat korban. Lokasi tersebut kini menjadi fokus utama pencarian. (AP Photo/Trisnadi)
AHY menegaskan pentingnya aturan standar dalam bangunan gedung, termasuk pada bangunan sekolah maupun ponpes. Dia bakal menertibkan bangunan-bangunan tersebut agar sesuai standar.
Menurutnya, standar bangunan yang sudah ditetapkan ini penting untuk dipatuhi. Tujuannya memberikan jaminan aman dalam penggunaannya.
“Jadi saya tentunya ingin ke depan bersama-sama dengan semua kalangan, Kementerian PU (Pekerjaan Umum), tentu juga dengan semua pemerintah di daerah berusaha agar menertibkan agar meyakinkan bahwa bangunan-bangunan infrastruktur baik itu sekolah, kemudian juga pondok pesantren, termasuk rumah-rumah sakit dan semua yang menjadi fasilitas publik ini memiliki kekuatan dan aman,” ungkap AHY, ditemui di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Dia menegaskan kembali, standard operational procedure (SOP) soal bangunan gedung ada untuj dipatuhi. Dia meminta hal ini dipatuhi dalam setiap pembangunan untuk mengurangi risiko kecelakaan kedepannya.
“Jangan sampai kita abai tidak mematuhi, SOP itu ada karena memang sudah menjadi hasil riset dan terbukti, mari sama-sama kita kawal ini sehingga tidak ada lagi kejadian yang memakan korban seperti itu,” imbaunya.
AHY Berduka
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berduka atas korban meninggal dunia kasus Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut berduka atas 54 korban meminggal dunia dari ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur. Dia turut mengingatkan pentingnya standar bangunan gedung.
Dia menanggapi serius soal kejadian Ponpes Al-Khoziny yang ambruk sehingga menimbulkan korban jiwa. Data terrakhir, 54 korban berhasil dievakuasi dan 49 diantaranya merupakan jenazah utuh.
“Kita sangat berduka atas insiden rubuhnya Pondok Pesantren di Sidorajo yang kemudian mengakibatkan korban jiwa, banyak sekali yang meninggal, anak-anak kita yang benar-benar harus kita sikapi ke depan agar tidak terjadi lagi. Saya rasa ini sesuatu yang sangat serius,” ungkap AHY, ditemui di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Dia mengatakan, aspek utama yang perlu diperhatikan yakni keselamatan korban. Meski, turut diakuinya tidak mudah dalam melakukan evakuasi mengingat kondisi rentan di lapangan. Alhasil, korban jiwa tidak dapat dihindari.
Dia menegaskan, atas kejadian tersebut pentingnya bangunan yang sesuai dengan standar. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak ada korban lagi di kemudian hari.
“Artinya memang kita harus kembali pada mengapa kita harus benar-benar mematuhi standar konstruksi, pembangunan fisik, janganlah kemudian sampai ini memakan korban dimanapun,” terangnya.
Sumber : Doktersehat99.id