Jakarta – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Akbar Himawan Buchari, DELAPANTOTO menyampaikan keprihatinannya atas kondisi terkini di Indonesia.
Ia meminta seluruh pihak menahan diri dan meminta pemerintah serta DPR membuka ruang dialog dengan masyarakat untuk meredakan situasi.
Akbar secara khusus menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob. Namun, ia juga menyoroti dampak yang mulai terasa pada sektor ekonomi nasional jika kericuhan terus berlanjut.
“Tentu kita turut berduka atas meninggalnya Adinda Affan. Kita juga harus sadar bahwa ekonomi mulai terkena imbasnya,” ujar Akbar keterangannya, Sabtu (31/8/2025).
Kekhawatiran Akbar tidak tanpa alasan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 250 miliar dalam periode 25-28 Agustus 2025.
Kabar buruk juga datang dari pasar modal, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,53 persen atau kehilangan 121 poin ke level 7.830,49. Bahkan, nilai kapitalisasi pasar bursa saham Indonesia menguap Rp195 triliun dalam sehari.
“Begitu juga dengan rupiah yang ikut melemah. Jika tidak segera disudahi, dampak terhadap ekonomi akan semakin parah,” lanjut Akbar.
Membuka Ruang Dialog
Pemandangan gedung-gedung tinggi di kawasan Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah dan DPR untuk segera membuka ruang dialog. Menurutnya, cara ini adalah yang terbaik untuk mengobati kekecewaan publik dan mencegah dampak ekonomi yang lebih parah.
“Dengan kerendahan hati, kami meminta agar penyelenggara negara membuka ruang dialog, duduk bersama dengan masyarakat,” pinta Akbar.
Akbar juga menekankan pentingnya semangat nasionalisme dan kerja sama dari seluruh elemen bangsa untuk menyejahterakan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Saat ini, ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Pertahanan terbaik kita adalah penguatan ekonomi domestik. Sehingga kita semua harus bekerja sama,” tutupnya.
Presiden Prabowo Sambangi Rumah Duka Affan Kurniawan, Pengemudi Ojol Tewas Terlindas Mobil Rantis Brimob
Tangis ibu almarhum Affan Kurniawan, Herlina pecah saat Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke rumahnya, Jumat (29/8/2025). (Tim Media Presiden Prabowo)
Sebelumnya ditulis, Presiden Prabowo Subianto menyambangi rumah duka pengemudi ojol Affan Kurniawan pada Jumat malam (29/8/2025).
Tak sendiri, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Prabowo nampak masuk dan bertemu dengan keluarga Affan Kurniawan. Ia terlihat berbincang mengobrol dengan keluarga Affan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita atas kasus tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta pada Kamis (28/8/2025) malam.
Prabowo menyatakan kaget dan kecewa tindakan berlebihan Brimob saat mengamankan demo.
“Saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan,” kata Prabowo dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
Usut Tuntas
Dia mengaku sudah memerintahkan Polri untuk mengusut tuntas dan transparan atas kasus tersebut. Prabowo menyerukan bila masyarakat menemukan polisi yang melanggar aturan agar diberi tindakan tegas.
“Petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku. Kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Prabowo.
Sumber : Doktersehat99.id